Over-Love Pasutri Muda Vs Galauers

Over-Love Pasutri Muda Vs Galauers

Pernah gak nonton siaran F1 Road-Race di TV? Kalo pernah, pasti sobat gak asing dengan istilah over-lap.  Gak tahu???? Bener-bener deh!!!! Masa gak tahu? Hmm... sebagai konsekuensi kesalahan sobat yang  gak mau tahu istilah perbalapan, he he..saya kutuk sobat jadi teman travelernya Rossi !!! gak mau????? Kalo gitu jadi manajernya Pedrosa aja deh. Terima nasib ya :D . 

Itu lho sobat.... Over-lap itu istilah untuk mendefinisikan Racer yang kelebihan lintasan. Nah, sekarang kita gak akan bahas tentang lap-lap itu. Cz nanti mak marah, lapnya habis di bawa ke sini (*gak nyambung he he).  Kita ganti aja ap-nya jadi ove biar mantap, OK? Jadi tema kita kali ini adalah Over-LOVE. Lebih tepatnya: “ Efek Over-Love Pasutri Muda”. Ngeh kan?. Kenapa sih harus bahas kayak ginian? Penting ya?  Check it!

Ada sepasang suami istri yang baru sekitar satu minggu menikah, sebut saja A n B. Seperti pasangan muda pada umumnya, tentu saja mereka super bahagia. Setiap hari yang dilalui seperti madu,,manis dan nikmat. Apalagi mereka sangat memahami bahwa pernikahan adalah ibadah. Yang dulunya haram ketika masih sendiri, setelah menikah menjadi halal.  Apatah lagi yang  halal, pahalanya jadi double. Saking manisnya madu yang diminum, mereka kepikiran untuk berbagi manisnya madu ini pada orang-orang sekelilingnya (ceritanya pasutri ini baik hati).  Mulailah kabar bahagia disebar ke seluruh penjuru dunia.   Facebook,twitter, sampe blog mabuk  dihujani virus ini. Pokoknya apa aja deh dsebut. Tujuannya hanya satu: “lihatlah betapa bahagianya kami!!!!”.

Dalam keadaan berbeda, ada banyak shalihat yang umurnya sudah diujung tanduk, 29, 30, 35, 40, dst.... Yang sangat mendambakan hadirnya kebahagiaan seperti si A n B tsb. Tahun berganti tahun menanti, sang pujaan hati tak kunjung datang ke hati. Tak terhitung berapa undangan pernikahan aneka warna yang tertulis namanya disitu. Walaupun namanya hanya tertulis di kotak bagian bawah cover. Sepi hidup yang dirasa. Belum lagi harus menabahkan hati dengan pertanyaan yang sudah akrab di telinga saking seringnya : “Kapan undangannya???” Tapi begitulah adanya, karena menikah bukanlah kehendak sendiri, jadilah mereka masih menahan diri.

Di tempat lain, banyak shalihat yang juga masih sendiri. Bedanya, shalihat ini masih masuk kategori dewasa awal, 19-23 tahunan. Shalihat ini punya banyak kerja, sob. Selain sibuk ngampus, mereka juga organisatoris : mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Mereka sadar menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban sebagai hamba yang beriman. Turut serta berbagi wawasan keagamaan juga menjadi salah satu perintah yang harus ditaati. Cita hidup mereka lurus-lurus saja: Berprestasi dalam akademik dan da’wah.

Nah, sekarang apa koneksi pasmud diatas dengan 2 jenis shalihat  ini??? Yups tentu saja ada. Bangets malah. Jika kita lihat sambil mikir dikit (banyak juga boleh), tentu saja kita dapati bahwa over love pasutri muda diatas sangat berpengaruh pada tingkat kegalauan 2 jenis shalihat ini. Kalau dikerenkan gini sob : there is an effect between new bridegroom’s over-love toward  single’s confusion (bisa dijadikan judul skripsi ni he he).  Shalihat pertama makin merana dan terpuruk. Apatah lagi jika pasutri over-love ini memiliki usia yang jauh dibawahnya. Iya kalau imannya kuat, kalau gak boleh jadi Robb kita dan taqdirNya yang menjadi sasaran. Na’udzubillah.  sementara shalihat kedua mulai goyah dalam cita hidupnya: mikirin nikah sedangkan diri belum tamat kuliah. Lobi-lobi sudah gencar dilakukan pada orang tua, tapi tetap juga  belum dapat SIM (baca: Surat Izin Menikah). Ya iyalah syaratnya aja gak bisa ditawar: harus tamat kuliah.  Sekali lagi iya kalau imannya kuat, kalau gak: jangan salahkan kalau VMJ diantara aktivis makin menjamur. Ini fakta or sekedar retorika???. Saya berani menjamin this is a fact!!!!. Silakan check sendiri kalo gak percaya.

Nah, tulisan diatas bukan sikap antipati penulis pada para pasmud ya. apalagi sampe antipati pada pernikahan (na’udzubillah, mengharamkan sunnah nabi). Cuma sedikit ngasih saran nih biar para pasmud gak over-act mengumbar kebahagiaan di depan umum. Rona bahagia di wajah kalian duhai pasmud sudah cukup memberikan kabar bahagia untuk para single dimuka bumi.  Alangkah bermanfaatnya coba kasih tips aja, biar para single dapat bekal yang lebih mumpuni dalam menyongsong hidup baru (cyaaatt....). Selain jadi pahala, tentu saja akan membuat para galauers di muka bumi ini berkurang. Walaupun seharusnya kita seharusnya tak jadi pengikut Andilau (Antara di Iman dan galau). Yuk sama sama doa anti galau: Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhl, wa a’udzubika min gholaabatid daini wa qohrir rijaal. Aamiiin. Thanks 4 reading.