Rabu, 06 Juli 2011

psikologi perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap manusia secara alamiah pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang mana dimulai sejak di dalam kandungan hingga ia meninggal dunia. Ada terdapat 3 perkembangan manusia yaitu :
1.      Perkembangan fisik
2.      Perkembangan kognitif
3.      Perkembangan emosi
Masa yang sangat penting bagi kehidupannya di masa-masa yang akan datang. Hal ini seperti dikatakan Freud bahwa kehidupan lima tahun pertama manusia akan menentukan bagaimana seorang manusia akan menjalani kehidupannya kelak di masa yang akan datang. Sehingga dapat dilihat betapa pentingnya perkembangan seseorang itu harus dapat optimal ketika ia berada di masa kanak-kanak, karena pada masa ini akan menentukan tumbuh kembang dirinya di tahapan perkembangan kehidupan selanjutnya. Jika pemahaman ini dapat dipahami oleh seluruh pihak yaitu Perkembangan anak yang dimulai dari masa pranatal hingga masa anak-anak akhir merupakan orang tua, pengasuh, guru serta lingkungan di sekitar anak tersebut tentang pentingnya perkembangan anak, maka hal ini akan membantu semua pihak untuk memberikan perlakuan yang tepat kepada anak-anak. Perlakuan yang tepat ini akan membuat perkembangan emosi pada anak tersebut akan berkembang dengan baik sesuai dengan perkembangan usia anak tersebut.
Tumbuh kembang seorang anak di masa anak-anak juga banyak timbul bermacam-macam masalah. Selain masalah yang terkait dengan masalah fisik, anak juga akan mengalami masalah yang sifatnya emosional. Masalah-masalah emosional seorang anak ini akan ia tunjukkan lewat tingkah laku yang dipandang sebagai anak yang bermasalah.

B.     Tujuan
1.      mengetahui apa perkembangan anak
2.      mengetahui hambatan perkembangan anak
3.      Mengetahui  cara menanggulangi hambatan perkembangan anak
C.     Rumusan Masalah
1.      Apakah perkembangan anak itu???
2.       Apakah hambatan perkembangan anak itu???
3.      Bagaimana cara menaggulangi hambatan perkembangan anak???












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Anak
“Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis (perubahan yang bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis), progresif (perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif/fisik mapun kualitatif/psikis), dan berkesinambungan (perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya”. (Yusuf, 2003:15).
Makna perkembangan pada seorang anak adalah terjadinya perubahan yang besifat terus nenerus dari keadaan sederhana ke keadaan yang lebih lengkap, lebih komleks dan lebih berdiferensiasi (Berk, 2003). Jadi berbicara soal perkembangan anak yang dibicarakan adalah perubahan. Pertanyaannya adalah perubahan apa saja yang terjadi pada diri seorang anak dalam proses perkembangan ? Untuk menjawab pertanyaan itu maka perlu dipahami tentang aspek-aspek perkembangan.
1.      Aspek-Aspek Perkembangan
a.       Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi anggota badan, tampang, dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
b.      Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
c.       Perkembangan sosial-emosional yaitu perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain, keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain, menjalin persabatan, dan pengertian tentang moral
Tahap perkembangan berdasarkan psikologi Para ahli yang menggunakan aspes psikologi sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang ada ke fase yang lain. Dalam pekembangannya para ahli berpendapat bahwa dalam perkembangan pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan. Apabila perkembangan itu dapat dilukiskan sebagai proses evaluasi, maka pada masa kegoncangan itu evaluasi berubah menjadi revolusi. Kegoncangan psikis itu dialami hamper semua orang, karena itu dapat digunakans ebagai perpindahan darimasa satu kemasa yang lain dalam proses perkembangan. Oswald Kroc mendasarkan pembagian masa perkembangan pada krisis-krisis atau kegoncangan-kegoncangan yang dialami anak dalam proses perkembangannya, yang disebutnya dengan dengan istilah Trotz periode.
Menurutnya sepanjang kehidupan ini terdapat tiga kali masa Trotz yaitu :
a.       Trotz – periode I, anak mengalami masa krisis pertama ketika ia berusia 3,0 – 5,0 tahun, masa ini disebut juga asa anak-anak awal.
b.      Trotz – periode II, anak mengalami masa krisis kedua ketika ia berusia 11 – 12 tahun, masa ini termasuk masa kerahasiaan bersekolah.
c.       Trotz – periode III, terjadi pada akhir masa remaja dan lebih tepat disebut dengan masa kematangan diri pada masa kritis.


B.     Apa itu Hambatan pada Perkembangan Anak?
Hambatan perkembangan adalah permasalahan anak yang mengalami gangguan perkembangan dan mempunyai kesulitan untuk berkembang secara optimal, padahal di sisi lainnya anak bisa berkembang secara normal dan sangat cerdas diatas rata-rata,oleh sebab itu orangtua harus menyadari hal ini sejak dini.
Bagian-bagian yang biasanya tidak berkembang dengan baik pada umumnya adalah:
·           Gerakan fisik (koordinasi), pola geraknya terganggu,
·           Perilaku (psikis) terhambat,
·           Visual-motoriknya terganggu,
·           Proses auditorinya terganggu,sehingga pemahaman bahasa terhambat,
·           Persepsi dan Motorik yang berhubungan langsung dengan sensori (Pemberian respons).
Sebenarnya secara umum dapat dikatakan, bahwa gangguan-gangguan di atas sifatnya hanya sementara saja. Anak biasanya berkembang normal dan kelihatan cerdas, hanya ada bagian-bagian yang kurang lancar perkembangannya. Bila hal ini terjadi anak akan menunjukkan reaksi tertentu, misalnya cepat marah, cepat frustasi, kurang berani menghadapi permasalahan dan sulit untuk mengatasi masalah, hanya senang memulai sesuatu, tapi malas untuk menyelesaikannya, sulit mengekspresikan dirinya atau yang dipikirkannya secara verbal, sulit berkonsentrasi, cepat teralihkan perhatiannya kepada hal lain, agresif dan mudah menangis. Bila anak-anak ini ditangani dengan cermat dan benar, biasanya anak akan kembali, normal“, cerdas dan berbakat.
Yang perlu kita ketahui disini adalah dalam melakukan observasi kita harus mengetahui pasti bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan sementara saja dan setelah penanganan yang benar, anak dapat kembali“normal“ dan tetap berbakat seperti umumnya anak seusianya, atau memang ada gangguan yang sifatnya menetap, misalnya cedera pada otak yang membuat anak pada titik tertentu tidak dapat berkembang lagi.
Untuk bisa memprediksi hal ini yang harus diamati dengan sangat teliti adalah bagaimana jalannya perkembangan, pengalaman serta kondisi anak itu sendiri sampai saat dia diobservasi/dideteksi. Dalam hal ini ahli perkembangan anak yang melakukan observasi juga harus bisa membedakan dengan anak-anak yang mengalami Cerebral Palsy (CP) misalnya, atau sindrom-sindrom lain seperti ADD, ADHD atau spektrum Autisma lainnya yang sifatnya lebih diturunkan atau cedera otak, yang memang memerlukan bantuan yang lebih khusus dan yang sangat berbeda penanganannya dengan anak normal atau anak yang hanya mengalami keterlambatan/gangguan perkembangan.
C.    Faktor – Faktor Penghambat perkembangan sosial      emosional
Menurut SyamsuYusuf (2009:167) pada usia empat tahun,anak sudah menyadari bahwadirinya berbeda dengan orang lain. Pada  umur inilah pula emosi anak mulai berkembang.
 Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional
1.      Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak menurut setiawan jumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak pra sekolah atau tk, bahkan hingga mampu menimbulkan gangguan yang mencemaskan para pendidik dan orang tua. faktor – faktor tersebut yaitu meliputi:
a.         keadaan di dalam diri individu
b.         konflik – konflik dalam proses perkembangan
c.         sebab – sebab yang bersumbaer dari lingkungan
2.      Untuk memahaminya ketiga faktor utama tersebut akan diuraikan secara  satu persatu pada pembahasan berikut :
a.       pengaruh keadaan individu sendiri
Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks (Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu, perlu adanya tindakan preventif untuk menghindar dampak serius dari pengaruh emosi yang timbuldari dalam diri anak.
b.      Konflik – Konflik dalam proses perkembangan
Didalam menjalani fase – fase perkembangan tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi konflik – konflik ini
c.       Sebab – sebab lingkungan
Anak – anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosi ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah
1.      Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan emosi anak – anak usia pra sekolah
2.      Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan disekitar akan sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.
Lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi pada anak bahkan mungkin menganggunya adalah :
a.       Daerah yang terlalu padat
b.      Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi
c.       Kurangnya fasilitas rekreasi
d.      Tidak adanya aktivitas yang di organisasi dengan baik untuk anak
3.      Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi yang menyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada anak yaitu seperti ini :
a.       Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak
b.      Hubungan yang kurang harmonis dengan teman – temannya
4.      Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
Faktor yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak Tk, menurut soetarno berpendapat bahwa ada 2 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau luar keluarga menurut Hurlock dengan faktor 3, yaitu faktor pengalaman awal yang diterima anak. Penjelasan dari 2 faktor tersebut adalah :
a.       Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan kelompok social pertama dalam kehidupan social anak.
1.      Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan social anak adalah hal – hal yang berkaitan dengan :
Status social ekonomi keluarga Keutuhan keluarga
Sikap dan kebiasaan orang tua
2.      Ketiga factor kunci tersebut akan dijelaskan satu persatu pada pembahasan berikut
a.       Status sosial ekonomi keluarga
b.      Keutuhan keluarga
c.       Sikap dan kebiasaan orang tua
d.      Faktor dari luar rumah
Pengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi pengalaman didalam rumah dan merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial dan pola perilaku anak
e.       Faktor pengaruh pengalaman social awal
Pengalaman social awal sangat menentukan perilaku kepribadian
selanjutnya
D.    Faktor-faktor penghambat pada perkembangan fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu : sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. otot-oto yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya tingkah laku bary struktur fisik atau tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi Aspek fisik yang paling penting adalah otak sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi perkembangan.otak mempunyai pengruh yang sangat menentukan bagi perkembangan individu lainnya. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf , otot, dan otak. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot –otot besar,Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagai anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih
Study mengenai perkembangan fisik menyatakan bahwa bahaya paling besar adalah terhadap kehadupan psikologis seseorang Sakit Pengaruh penyakit, terlepas dari apakah penyebab eisik atau psikologis , namun suatu hal cukup jelas bahwa apapun bentuk gangguan itu akan mempengaruhi perkembangan , prilaku, pembentukan kepribadiaan, dan sikap anak. Penyakit tersebut dapat bersifat menahun , atau singkat. Seberapa besar dan dan parah pengaruhnya pada si anak sebagian besar tergantung dari si9kap mental si anak sendiri. Pengaruh penyakit yang umum
a.       Pertumbuhan dan perkembangan tubuh . Jika anak mengalami penyakit yang lama dan menahun maka pertumbuhan tubuhnya akan terhambat. Lebih-lebih bila sakitnya terjadi pada saat pertumbuhan berjalan cepat. Dan hamper semua penyakit menyebabkan penurunan berat badan .
b.      Pengaruh lanjutan sakit Karena sakit, Pertumbuhan fisik anak jadi terhambat.
c.       Emosi meningkat. Sakit menyebabkan kegoncangan terhadap keseimbangan. Anak yang sedang sakit hamper selalu memperlihatkan sikap yang mudah tersinggung, mudah cemas, dan pemarah.
d.      Prilaku sosial . Anak yang sering sakit lama, sering kali menjadi kikukk dan canggung untuk bermain kembali. Apabila sering dimanja anak akan sering mengembangkan sikap yang tidak sehat terhadap dirinya
e.       Keterbatasan untuk bergerak .
f.       Tugas sekolah yang tertinggal .
g.      Kesulitan prilaku. Bila sakit ia suka rewel dan menuntut perhatian, Ada kemungkinan menjadikan ia sebagai anak yang agresif dan banyak menuntut.
h.      Gangguan kepribadiaan. Ini biasa terjadi pada anak yang menderita penyakit menahun, misalnya diabetes atau anak yang sakitnya sebentar tapi parah. Gizi Akibat kurang gizi : pembentukkan tubuh. Anak yang masa balitanya kekurangan makanan bergizi, biasanya akan menghadapi kelambatan pertumbuhan, semakin berat kekurangan gizi tersebut semakin nyata pula kecendrungan bnentuk tubuhnya. b.Besar kecilnya tenaga Anak yang terlalu kekurangan gizi akan cendrung menjadi minat terhadap kegiatan sekitarnya. Saat bermain lebih memilih mainan yang tidak anak yang lemah dan kurang melelahkan c.Kesehatan Anak yang kekurangan gizi lebih sering sakit pada masa kanak- kanaknya d.Keadaan emosionalitas . Dirinya berbeda dari temannya karena dia telah mengalami sendiri bagaimana sikap dan pendapat orang lain terhadap bentuk tubuhnya. Reaksi yang sering muncul terhadap anak-anak dengan penyimpangan bentuk tubuh *. Anak-anak yang terlalu gemuk dan berat tubuh melebihi berat normal, akan mengalami hambatan mengikuti aturan main. *. Anak-anak yang terlalu tinggi atau gemuk bila dibandingkan dengan temannya seringkali menampilkan prilaku yang canggung dan lamban. Hal ini membuat mereka selalu berhati-hati dan terlalu sadarakan kekurangan dirinya *.Anak dengan penyimpangan bentuk tubuh yang melebihi normal atau pun selalu rendah membuatnya cendrung menderita penyakit, misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan jantung *. Sikap social terhadap bentuk tubuh anak dapat meninggalkan luka psikologis yang sangat membekas dalam diri anak, Sehingga mempunyai pandangan yang kurang wajar terhadap dirinya. *.Bentuk yang nyata berkelainan memang akan menimbulkan rasa penolakan diri teman-temannya.
E.     Hambatan Dalam Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik yang terhambat berarti perkembangan motorik yang berada di bawah normal umur anak.Akibatnya, pada umur tertentu anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan kelompok sisialnya. Banyak penyebab terlambatnya perkembangan motorik , sebagian dapat dikendalikan dan sebagian tidak. Hal itu mungkin timbul dari kerusakan otak pada waktu lahir atau kondisi pralahir yang tidak menguntungkan, Akan tetapi, keterlambatan lebih sering disebabkan kurangnya keterampilan motorik Proses perkembangan seorang anak tidak berarti bertambah besar atau bertambah usia saja, akan tetapi juga bertambah berat., pandai dan terampil. Aktifitas bermainnya pun bertambah, melalui bermain anak dapat belajar, untuk melakukan aktivitas bermain ia perlu gerak, karena itu kemampuan gerak merupakan aspek penting yang merupakan pendukung bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Apabila anak mengalami hambatan dalam perkembangan motoriknya, akan mengakibatkan anak akan mengalami keterlambatan dalam melakukan gerak dan juga perkembangan motorik anak akan menghambat akses pada sumber-sumber eksternal serta regulasi emosi dan kecerdasan. Pemakai tangan kiri Pemakai tangan kiri merupakan bahaya potensial bagi penyesuaian social dan pribadi yang baik. Hal ini jelas dalam 2 kondisi :
1.      Sebagai pemakai kiri anak menyadari bahwa mereka berbeda dan jika mereka merasa lebih rendah hal itu akan mempengaruhi sikap mereka terhadap diri sendiri dan pada gilirannya mempengaruhi sikap terhadap prilaku mereka.
2.      Penggunaan tangan kiri menjadi bahaya yang nyata bagi penyesuaian social dan pribadi yang baik jika hal itu menghambat anak untuk mempelajari keterampilan dan menghasilkan keterampilan yang menurut keyakinannya berada dibawah kemampuannya. Luas dan lambatnya krugian psikologis yang timbul dari upaya mengubah anak dari pemakai tangan kiri kepemakai tangan kanan akan berbeda-beda menurut kondisi: Tingkat motivasi anak untuk melakukan perubahan. Umur anak pada waktu berusaha berubah menjadi pemakai tangan kanan. Apakah anak didorong atau dipaksa untuk melakukan perubahan. Kepribadian membentuk anak. Kepribadian mempengaruhi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan pengguna tangan.Sebagai contoh, anak yang gugup dan cepat tersinggung mungkin akan sangat menderita dan kerugiannya berlangsung lama.Sedangkan anak yang santai mungkian tidak menderita sedikitpun Hildreth telah mengemukakan bberapa kondisi untuk dapat melakuka perubahan penggunaan tangan kiri ketangan kanan dengan kerugian psikologis yang minim bagi anak, sebagai berikut :
a.       Anak di bawah 6 tahun
b.      anak yang menggunakan kedua belah tangan bergantian
c.       Indeks pengguna tangan bilateral
d.      Periode coba menunjukkan tidak ada kesulitan yang tetap
e.       Anak setuju untuk mengubah nya
f.       Kecerdasan anka-anak diatas rata-rsata .
F.     Hambatan atau Permasalahan dalam Perkembangan Fisik-Motorik
Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan pertumbuhan fisik anak-anak tampak berbeda satu sama lainnya. Prtumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian jasmaiah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot-otot yang terkoordinasi. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya. Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati ( 1994 ) dalam perkembangannya mungkin ditemukan beberapa hambatan pada anak diantaranya adalah :
1.      Gangguan fungsi pancaindra Gangguan fungsi pada pancaindra yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan pada indra penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan maupun mendengar dapat di ketahui bila derajat penyimpangannya sedah cukup besar dari yang normal. Sebaliknya, apabila taraf kekurangannya masih ringan, cukup sulit untuk mendeteksi kesulitan yang di hadapi anak.
2.      Cacat tubuh Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah. Apabila seorang anak mengalami cacat tubuh pada tangan atau kaki maka perkembangannya akan mengalami gangguan karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang perkembangannya. c. Kegemukan ( obesitas ) Kegemukan sering kita temui pada anak usia dini, dan orang tua kadang kala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena anak tampak lucu dan menggemaskan. Kegemukan anak sejak dini perlu diwaspadai karena berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kegemukan dapat membahyakan kesehatan yang dapat berakibat penyakit jantung, diabetes ( kencing manis ), dan tekanan darah tinggi. d. Gangguan gerakan peniruan ( stereotipik ) Gejala yang tampak pada dari gangguan stereotipik adalah gerakan motorik kasar ( gross motor movement ) yang tidak wajar. Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi mempunyai akibat yang tidak baik.
Selain hambatan fisik yang dapat mengganggu perkembangan fisik di atas, ternyata hambatan fisik juga mempengaruhi kepribadian yaitu:kelelahan, malnutrisi,kondisi fisik yang mengganggu, penyakit menahun, dan kelenjar endokrin. (Elizabeth,1978:250
G.    Melakukan Observasi/Deteksi Dini   
Hal-hal yang harus kita ketahui, agar dapat secepatnya membantu anak yang mengalami gangguan/keterlambatan dalam perkembangannya;
·         Harus bisa melihat perubahan/kelainan tingkah laku pada bayi/anak;
·         Mengenal dan mengetahui tahap perkembangan motorik halus dan kasaranak, apakah sudah sesuai usianya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat;
·         Mengenal dan mengetahui proses perkembangan daya tangkap dan pemahaman (kemampuan persepsi) anak, apakah sudah sesuai dengan proses perkembangan motorik dan hubungannya dengan sensori anak yang seharusnya.
Tanpa deteksi yang tepat dan benar, maka bantuan pun sulit untuk dirancang dan dijalankan , agar anak bisa mencapai perkembangan yang sudah ditargetkan. Memang untuk dapat menentukan hal seperti ini sebaiknya orangtua lebih tanggap untuk segera mencari opini-opini lain seperti misalnya dari Dokter Spc anak, Dokter THT, Dokter Mata, Psikiater Anak, Terapist dll.
Setelah itu semua data yang diberikan kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada pendidik/terapist dimana anak di sekolahkan untuk bisa dicerna dan dijelaskan kembali kepada orangtua sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orangtua/orang awam. Kemudian didiskusikan dan orangtua mengambil keputusan untuk memakai shadow teacher (guru pendamping), bisa dari luar atau disediakan oleh sekolah dengan biaya ekstra, sambil melakukan terapi-terapi dengan biaya yang telah disetujui sebelumnya.
Dengan bantuan dan saran-saran yang tepat serta dicarikan tim pelatihan yang tepat pula yang dapat membantu perkembangan anak yang terhambat, sehingga anak dalam waktu singkat bisa berkembang normal seperti seharusnya.
Untuk memudahkan orangtua mengikuti kemajuan dari perkembangan anaknya dianjurkan agar selalu menyediakan buku catatan sendiri yang berisi data-data kemajuan yang telah dikonsultasikan pada terapis/pendidik di sekolah. Selain itu bila memungkinkan, sebaiknya orangtua di rumah juga menyediakan alat-alat peraga atau mainan-mainan yang bisa ikut menunjang perkembangan anak di sekolah yang tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri dan berdasarkan masukan/saran dari terapis/pendidik.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Hambatan Perkembangan pada anak harus diatasi sedini mungkin, karena anak adalah penerus bangsa.
Untuk membantu anak mengatasi hambatan perkembangannya,dapat dilakukan cara berikut:
·         Harus bisa melihat perubahan/kelainan tingkah laku pada bayi/anak;
·         Mengenal dan mengetahui tahap perkembangan motorik halus dan kasaranak, apakah sudah sesuai usianya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat;
·         Mengenal dan mengetahui proses perkembangan daya tangkap dan pemahaman (kemampuan persepsi) anak, apakah sudah sesuai dengan proses perkembangan motorik dan hubungannya dengan sensori anak yang seharusnya.

B.     Saran
Kami Menyadari bahwa sangat banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu sangat diharapkan saran dari pembaca, agar ada perbaian di masa yang akan datang.






DAFTAR PUSTAKA

ttp://newtha.wordpress.com/2008/05/02/hambatan-perkembangan-anak/
B.Hurlock, Elizabeth. 1978.Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga
Gustiani. Hendriati ( 2006 ) Psykologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung. Refika Aditama
Yusuf Syamsu ( 2007 ) Psykologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. Rosdakarya


MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
HAMBATAN PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK

STAIN2










Disusun oleh:
IDA MAZIDA

Dosen pembimbing
BAKHTIAR M,Ag




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) BENGKULU
Jurusan tarbiyah
Tadris Bahasa Inggris
2010/2011


 

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan nikmat, rahmat, dan  hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Hambatan Parkembangan Pada Anak”.
Dalam kesempatan ini juga saya mengucapkan  terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan motivasi, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
            Demikianlah makalah ini saya susun, sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan dan semoga bermanfaat serta dapat menambah wawasan kita dalam mengetahui dan mengatasi hamnatan pada perkembangan anak.
            Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi mendapatkan sebuah kesempurnaan dalam makalah ini.
Kepada Allah SWT kami mengharapkan taufiq dan hidayah-Nya, semoga isi makalah ini bermanfaat untuk pembaca, amin ya rabbal alamin.




      
Bengkulu,        Juni 2011

Penyusun





ii
 
 

DAFTAR ISI


Kata Pengantar .............................................................................................. ......... ii
Daftar Isi ........................................................................................................ ......... iii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................ ......... 1
A.    Latar Belakang .................................................................................... ......... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................ ......... 2
C.     Tujuan ........................................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ....................................................................................... ......... 3
A.    Perkembangan Anak...................................................................................... 5
B.     Apa Itu Hambatan Pada Perkembangan Anak???? ...................................... 6
C.     Faktor-Faktor Penghambat Pada Perkembangan Sosial Emosional............... 6
D.    Faktor-Faktor Penghambat Pada Perkembangan Fisik.................................. 9
E.     Hambatan Dalam Perkembangan Motorik Anak........................................... 11
F.      Hambatan atau permasalahan dalam dalam perkembangan fisik motorik                              11
G.    Melakukan observasi/ deteksi Dini................................................................ 13

Bab III Penutup   ........................................................................................... ......... 15
A.    Kesimpulan ................................................................................................ 15
B.     Saran      ........................................................................................... ......... 15

Daftar Pustaka    


iii