Aktivis
Gereja Mendapatkan Cahaya Islam
Beliau
seorang muallaf asal Sibolga, mantan aktivis perempuan gereja di sana. Walaupun
hanya mengenyam pendidikan sebatas kelas 2 SMA, pemikirannya melebihi anak
kuliahan.
Satu hal yang menginspirasi adalah kisah bagaimana beliau bisa ”
tersesat” di jalan yang benar: Islam...
ceritanya begini, kak Tina, begitu sapaan akrabnya, sudah berusia 33 tahun,
suatu usia yang membuatnya yakin dengan keputusannya untuk menikah dengan pria
yang dicintainya, Aisy lupa namanya, tapi kami memanggilnya “Koko”,usianya
lebih muda 5 tahun dari Kak Tina. Setelah menyampaikan hasratnya pada orang
tua, bukan restu yang didapatnya,malahan larangan untuk mendekati apatah lagi
menikah. Alasannya karena Koko adalah pria yang ugal-ugalan. Kak Tina berusaha
menyakinkan keluarganya, karena dia melihat ada sisi baik dalam diri Koko.
Orang tuanya tetap tak setuju.
Kak Tina berdiskusi dengan
Koko.Akhirnya mereka memutuskan kabur dan kawin lari ke luar provinsi!!!. Dari
sekian provinsi yang mereka list, entah mengapa mereka memilih Bengkulu sebagai
tujuan. Singkat cerita mereka tiba di Bengkulu,daerah yang benar-benar asing
dan tak ada seorangpun anggota keluarga di sini serta dengan keadaan yang serba
pas-pasan. Mereka bertemu seorang Kristiani dan menyatakan tujuan mereka ke
Bengkulu. Orang ini pun membantu mereka menemui pastor di sebuah gereja. Saat
mereka mengisahkan keadaan mereka berdua pada si pastor, beliau memberikan
sederet persyaratan dan tak berani menikahkan. Kak Tina menyakinkan bahwa
usianya itu sudah cukup dewasa untuk
mengambil keputusan. Kak Tina juga menyampaikan pilihan pada pastor itu:
”
Bapa pilih yang mana, Membantu kami untuk menikah sekarang, atau membiarkan
kami sehingga kemungkinan kami berzina?” Si
pastor tidak berani menjawab. Akhirnya mereka pergi tanpa membawa hasil.
Dalam kebingungan, datanglah pertolongan lewat seorang sopir travel yang mengatakan bahwa ada seorang batak yang
sering ngurusi masalah orang yang ingin menikah, Pak Kader Dalimunthe. Maka
bertemulah mereka dengan Pak Kader. Pak Kader mengatakan bahwa jika mereka mau
dinikahkan, mereka harus masuk Islam dulu. Hanya itu syaratnya.
Alhamdulillah
cukup banyak kepedulian dari teman-teman dan umat Islam. Walau tak menampik
bahwa pril aku Muslim KTP terkadang menodai citra islam di mata muallaf ini.
Bukti kebenaran Islam
BalasHapus